Publikasi Buku The Half-Blood Prince sebelum tanggal peluncuran

Publikasi besar-besaran
Half-Blood Prince diwarnai dengan kontroversi yang tak terelakkan dan tidak terduga sebelumnya. Pada
Mei 2005, para petaruh di Inggris menangguhkan taruhan mengenai tokoh utama mana yang akan tewas dalam buku tersebut karena kekhawatiran akan adanya petaruh dengan pengetahuan orang-dalam. Sejumlah taruhan besar dibuat untuk kematian
Albus Dumbledore, kebanyakan berasal dari
Bungay,
Suffolk, tempat di mana buku-buku tersebut dicetak. Pertaruhan kemudian dibuka kembali. Kontroversi lainnya termasuk "hak membaca" buku-buku Potter yang tidak sengaja terjual sebelum tanggal peluncurannya, masalah lingkungan mengenai sumber dari kertas yang dipergunakna untuk mencetak jutaan buku tersebut, dan reaksi penggemar terhadap perkembangan plot dan pengungkapan dalam novel tersebut.
Pada awal
Juli 2005,
Real Canadian Superstore, sebuah
toko retail besar di
Coquitlam,
British Columbia,
Kanada, secara tidak sengaja menjual empat belas
buku The Half-Blood Prince sebelum tanggal peluncuran yang resmi. Penerbit Kanada,
Raincoast Books, mendapatkan perintah keras dari
Mahkamah Agung British Columbia untuk melarang pembelinya membaca buku-buku tersebut sebelum tanggal rilis resmi dan melarang mereka untuk membicarakan isinya.
Para pembeli tersebut ditawari sebuah kaus Harry Potter dan buku yang telah ditandatangani penulisnya jika mereka mengembalikan buku-buku itu sebelum
16 Juli 2005.

Pada
15 Juli 2005, kurang dari 12 jam sebelum buku ini resmi diluncurkan, Raincoast memperingatkan koran
The Globe and Mail yang mempublikasikan sebuah resensi dari seorang penulis Kanada pada tengah malam, sebagaimana dijanjikan koran tersebut, sebagai pelanggaran atas perintah pengadilan akan kerahasiaan perdagangan. Perintah pengadilan ini dengan segera menjadi berita di berbagai artikel berita yang menyatakan bahwa perintah itu telah melanggar hak-hak asasi. Seorang guru besar hukum Kanada,
Michael Geist mengomentari masalah ini dalam weblognya.
Richard Stallman, seorang aktivis lingkungan dan pendiri
GPL menyerukan pemboikotan, dan meminta penerbitnya untuk meminta maaf. The Globe and Mail mempublikasikan resensi dari dua orang penulis dari Inggris pada edisi
16 Juli, dan mempublikasikan resensi dari penulis asal Kanada tadi pada situs web mereka pada pukul 9 pagi. Penjelasan juga tersedia di situs web Raincoast.
Selain kontroversi tersebut di atas, pada minggu yang sama, sebuah toko swalayan Chicago,
Walgreens, secara tidak sengaja
juga menjual sebuah buku tersebut. Ketika si pembeli membaca mengenai insiden di Kanada di
Internet, pembeli ini menyatakan bahwa ia tidak akan mengembalikan buku tersebut, tapi ia tidak akan membaca novel tersebut hingga tanggal rilis
Amerika Serika
Tidak ada komentar:
Posting Komentar